Tampilkan postingan dengan label Seksualitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seksualitas. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 September 2018

Penyebab Pria Tidak Bisa Dapatkan Orgasme

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

penyebab-pria-tidak-bisa-orgasme-doktersehat

DokterSehat.Com – Selama ini pria dikenal sebagai makhluk yang mudah sekali mendapatkan orgasme. Bahkan saking mudahnya mendapatkan orgasme, hampir di setiap aktivitas seks, mereka bisa mendapatkan kepuasan dan ejakulasi. Namun, pada kondisi tertentu, pria justru tidak bisa mendapatkan orgasme dengan mudah.

Tidak bisanya pria mendapatkan orgasme atau anorgasmia ini ada banyak. Masing-masing kondisi memengaruhi pria secara fisik dan juga mental. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan anorgasmia selengkapnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Jenis anorgasmia pada pria

Secara umum anorgasmia pada pria ada dua jenis:

  1. Anorgasmia primer

Anorgasmia jenis primer ini terjadi pada pria apa pun usianya, biasanya yang masih muda. Jenis gangguan ini menyebabkan pria sama sekali tidak mendapatkan orgasme dalam hidupnya. Meski bisa mendapatkan ereksi sempurna dan melakukan seks, peluang mendapatkan orgasmenya cukup rendah.

  1. Anorgasmia sekunder

Anorgasmia sekunder adalah kesulitan mendapatkan orgasme sementara. Biasanya pria sudah pernah mendapatkan orgasme. Namun, karena kondisi tertentu, orgasme itu akhirnya susah dicapai dengan mudah.

Penyebab anorgasmia pada pria

Penyebab anorgasmeia pada pria ada banyak mulai dari fisik dan juga psikis. Berikut penyebab susahnya orgasme pada pria selengkapnya.

  1. Mengalami rasa takut dengan seks

Pria juga bisa merasakan takut untuk berhubungan badan. Rasa takut ini bisa terjadi karena pria pernah mengalami kejadian buruk di masa lalunya. Misal pria yang mengalami kekerasan seksual atau mendapatkan pelecehan saat kecil. Kondisi ini membuat mereka jadi takut untuk melakukan seks atau sekadar menjalin hubungan.

Selain masalah trauma di masa lalu, seks juga mengalami gangguan karena keraguan pria. Beberapa pria merasa tidak mampu melakukan seks. Mereka takut kalau tidak bisa memuaskan pasangan. Karena rasa takut yang cukup besar ini, seks akhirnya tidak bisa berjalan dengan lancar.

  1. Mengalami stres yang berkepanjangan

Selain rasa takut pada kemampuan diri sendiri dan kejadian di masa lalu, stres yang berkepanjangan juga memicu pria susah mendapatkan orgasme. Kondisi ini akan semakin parah kalau pria tidak bisa mengendalikan stres dengan baik sehingga apa saja yang dilakukan tidak bisa berjalan dengan maksimal.

  1. Penyakit autoimun multiple sclerosis

Penyakit autoimun juga menyebabkan pria mengalami gangguan orgasme. Biasanya penyakit ini juga berhubungan langsung dengan ejakulasi yang tertunda atau retrograde. Pria akan susah mendapatkan orgasme dan ejakulasi susah keluar atau masuk ke dalam kandung kemih lalu keluar bersamaan dengan urine.

Penyakit ini bisa terjadi pada banyak pria dan menyebabkan anorgasmia sekunder meski beberapa pria mengalaminya sejak usia muda.

  1. Diabetes

Pria yang mengalami diabetes juga akan susah mendapatkan orgasme. Selain itu, pria juga susah mendapatkan ereksi dengan sempurna Diabetes tipe 1 dan 2 bisa menyebabkan kondisi ini.

  1. Pernah ada operasi di penis

Pria yang pernah mengalami operasi di area penis bisa juga alami gangguan orgasme. Luka saat pembedahan menimbulkan efek jangka panjang pada pria.

Cara mengatasi anorgasmia

Anorgasmeia bisa diatasi dengan menyembuhkan penyakit atau menghilangkan pemicunya. Secara umum, cara di bawah ini sering dilakukan.

  • Kalau masalahnya ada pada gangguan hormon, terapi bisa dilakukan agar kadar testosteron terjaga.
  • Menghentikan konsumsi alkohol dan melalukan gaya hidup sehat.
  • Gangguan psikis bisa diatasi dengan mencoba menghubungi psikiater.
  • Gangguan seperti diabetes diatasi dengan mengendalikan gula darah di dalam tubuh.
  • Menjalin komunikasi yang intens dengan pasangan agar muncul rasa percaya.

Inilah beberapa penyebab pria susah mendapatkan orgasme. Semoga kita tidak mengalami gangguan di tas, ya!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

5 Kebohongan Seks yang Masih Dipercaya Masyarakat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

mitos-seks-yang-masih-dipercaya-doktersehat

DokterSehat.Com – Seks dilakukan oleh pasangan untuk mendapatkan kepuasan dan juga mendapatkan keturunan. Selain itu, seks juga bisa mendekatkan hubungan antara pria dan juga wanita. Meski telah dilakukan berkali-kali oleh pasangan, hal-hal terkait seks sering sekali masih susah dipahami. Bahkan, kebohongan tentang seks masih sering dipercaya.

Nah, agar masalah seks ini tidak semakin rumit dan menimbulkan salah sangka, sebaiknya Anda cari tahu dulu. Kalau Anda bingung mana kebohongan seks dan mana yang fakta, berikut kami sudah sarikan dari beberapa sumber agar mudah dibaca dan juga dipahami.

  1. Tidak orgasme sama halnya tidak bercinta

Salah satu kesalahan pemahaman tentang seks yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah masalah orgasme. Banyak yang bilang kalau seks yang dilakukan oleh pasangan harus berakhir dengan orgasme. Kalau tidak orgasme, seks tidak berjalan atau aktivitas yang baru saja dilakukan bukanlah seks.

Tidak orgasme bukan berarti tidak melakukan seks. Banyak sekali pasangan menikmati seks tanpa harus berakhir dengan orgasme. Akibat kebohongan ini banyak sekali wanita berpura-pura mendapatkan orgasme setelah pasangannya ejakulasi. Hal ini terjadi karena wanita tidak mau membuat pasangannya kecewa.

  1. Pria selalu siap bercinta setiap saat

Salah satu kesalahan yang juga diyakini oleh banyak masyarakat adalah pria selalu siap untuk seks. Padahal tidak semua pria selalu siap untuk berhubungan badan. Ada banyak faktor yang memengaruhi libido pria dan kemampuan seks mereka di atas ranjang, Jadi, tidak setiap saat pria bisa melakukannya.

Biasanya pria yang terlalu capai akan susah berhubungan badan. Mereka juga tidak akan mampu menyelesaikan aktivitas intimnya ini dengan baik. Lebih lanjut, seks juga akan terganggu kalau pria mengalami ketakutan yang cukup signifikan. Kalau pria mengalami takut atau gelisah, ereksi tidak akan bisa berjalan dengan baik.

  1. Orgasme vaginal susah didapatkan

Pria selalu meyakini kalau seks vaginal akan memudahkan wanita mudah mendapatkan orgasme. Padahal seks vagina jarang sekali memberikan kenikmatan pada wanita. Orgasme yang didapatkan jarang sekali terjadi secara vaginal. Lebih sering, orgasme muncul karena seks oral dan gabungan keduanya.

Kalau ingin membuat wanita mendapatkan orgasme, seks tidak bisa dilakukan begitu saja. Pasangan harus mau melakukan seks dengan intens dan merangsang area vagina dengan benar. Kalau area vagina tidak bisa dirangsang dengan intens, kemungkinan muncul rasa sakit akan tinggi.

  1. Pria dan wanita bisa orgasme bersama-sama

Seks yang benar selalu diakhiri dengan orgasme bersama-sama antara pria dan juga wanita. Apa yang diyakini oleh pasangan ini sebenarnya tidak benar. Pasangan mungkin bisa sama-sama orgasme, tapi untuk mendapatkan orgasme bersama-sama antara pria dan wanita itu cukup susah.

Yang sering terjadi di luaran sana adalah pria mengalami orgasme terlebih dahulu ketimbang wanita. Selain itu, kejadian wanita orgasme terlebih dahulu itu jarang terjadi. Selain itu, wanita lebih sering berpura-pura orgasme agar pasangan lebih puas dan tidak ada masalah dengan seks.

  1. Menggunakan pelumas tanda tidak terangsang

Sebagian besar orang percaya kalau pelumas tambahan yang digunakan itu merupakan tanda kurangnya rangsangan. Padahal pelumas bisa digunakan oleh siapa saja khususnya wanita yang memiliki gangguan berupa vagina kering.

Meski wanita sudah bisa menghasilkan pelumas, bukan berarti pelumas tambahan tidak bisa dipakai. Menggunakan pelumas tambahan justru membuat seks jadi lebih nikmat dan mempercepat orgasme pada wanita.

Inilah lima kebohongan seks yang masih dipercaya oleh masyarakat. Mari lebih memahami seks dengan benar agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Rabu, 26 September 2018

Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

mengenalkan-kontrasepsi-pada-remaja-doktersehat
photo credit: Freepik

DokterSehat.Com – Pendidikan seks di Indonesia belum banyak diberikan pada sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan. Materi ini masih dianggap tabu sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengenalkan seks yang aman dan benar. Orang tua harus bisa menjelaskan dengan baik agar anak khususnya remaja tahu dengan baik.

Selama ini remaja hanya tahu materi seks dari internet atau mungkin dari buku pelajaran yang membahas sistem reproduksi. Sayangnya materi itu tidak terlalu cukup karena tidak membahas segalanya dengan detail termasuk alat kontrasepsi yang digunakan oleh mereka yang sudah menikah.

Nah, kalau Anda ingin mengenalkan seks khususnya yang berkaitan dengan alat kontrasepsi, lakukan dengan beberapa cara di bawah ini.

  1. Mengenalkan dahulu aneka penyakit seksual

Remaja dengan usia 12 tahun ke atas biasanya sudah tahu tentang seks meski hanya dasarnya saja. Mereka tahu kalau seks dilakukan dengan melakukan kontak kemaluan dengan kemaluan lalu kemaluan dengan mulut. Namun, mereka jarang tahu kalau seks juga memiliki risiko yang cukup besar.

Sebelum mengajarkan tentang kontrasepsi, kenapa tidak mengajarkan tentang penyakit menular seksual dan bahayanya. Dari sini, anak juga diajarkan bagaimana penyakit menular dengan cepat melalui aktivitas seks. Nah, dari sinilah alat kontrasepsi diajarkan khususnya kondom yang bisa mencegah penularan penyakit.

  1. Mengenalkan pengendalian kehamilan

Selain digunakan untuk mencegah penyakit seksual, orang tua juga harus mengajarkan pada anak tentang pengendalian kehamilan. Pasangan yang sudah menikah biasanya mengendalikan kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi. Alat ini dipasang pada serviks, disuntikkan, diminum, atau digunakan.

Jelaskan juga tentang pentingnya pengendalian kehamilan dari sisi pria dan wanita. Kalau wanita terus hamil dengan jarak yang dekat, ada kemungkinan gangguan pada vagina dan risiko lainnya seperti kematian. Meski masih remaja, anak harus tahu hal ini dengan baik.

  1. Membicarakan alat kontrasepsi dengan detail

Bicarakan alat kontrasepsi dengan detail mulai dari kelebihan dan efek sampingnya. Mungkin bisa dimulai dari kondom yang bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit seks dan kehamilan. Sayangnya kondom mudah sekali robek sehingga penggunaannya harus hati-hati.

Selanjutnya KB dengan IUD kerap membuat pasangan tidak nyaman saat seks karena seperti tertusuk di dalam. Selanjutnya KB jenis hormonal seperti pil dan suntik juga memiliki efek samping berupa kegemukan. Beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan yang signifikan setelah melakukan KB.

  1. Membicarakan seks bebas yang berbahaya

Karena membicarakan seks memiliki sisi positif dan juga negatif, orang tua juga harus menjelaskan bahaya seks bebas. Mereka tidak boleh menyepelekan hal itu hanya karena banyak gerakan untuk menyetop seks bebas. Bicarakan langsung pada anak untuk tidak melakukan seks bebas.

Seks yang dilakukan dengan bebas sebelum menikah cukup berbahaya. Dengan atau tanpa kontrasepsi sekali pun, tetap memberikan efek negatif khususnya pada wanita. Oleh karena itu, selalu tekankan pada anak untuk menjaga dirinya hingga memang sudah siap melakukannya di kemudian hari.

  1. Mendengarkan pandangan anak terkait kontrasepsi

Setelah membicarakan seks dengan anak, ada baiknya orang tua mendengarkan pendapat dari anak. Terkadang mereka memiliki pertanyaan yang susah dipecahkan sendiri dan butuh jawaban dari orang tua.

Dari apa yang dikatakan oleh anak ini kita jadi tahu seperti apa sebenarnya pemahaman anak. Kalau pemahaman dari anak belum benar, Anda sebagai orang tua harus meluruskannya. Dengan begitu, pendidikan seks bisa berjalan dengan baik.

Sudah tahu kan bagaimana cara mengenalkan kontrasepsi pada anak? Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Normalkah Mengalami Pingsan atau Lemas Akut Pasca Seks?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

pingsan-setelah-orgasme-doktersehat

DokterSehat.Com – Seks dilakukan oleh pasangan karena dua alasan. Pertama untuk mendapatkan keturunan. Saat seks, pembuahan akan terjadi sehingga dalam jangka waktu kurang dari setahun, wanita bisa melakukan persalinan. Kedua untuk mengeratkan hubungan antara suami dan istri. Seks dilakukan untuk memuaskan hasrat dan mendapatkan kenikmatan bersama-sama.

Saat melakukan seks, hal-hal yang tidak diinginkan kadang terjadi. Beberapa orang ada yang mengalami gangguan seperti ereksi mendadak hilang, tidak mendapatkan orgasme, atau kehilangan mood seks. Selanjutnya ada juga yang mengalami gangguan berupa rasa pusing yang kuat hingga lemas dan pingsan.

Kalau setelah orgasme, pasangan mengalami pusing yang cukup intens dan berakhir pingsan, kira-kira apa yang terjadi?

Penyebab pingsan setelah seks

Penyebab pingsan dan lemas mendadak setelah seks ada banyak, meski kejadian ini cukup langka. Hanya sedikit pasangan yang mengalaminya meski semau orang harus tetap mewaspadainya.

  1. Rasa capai di area kepala dan leher

Sebelum melakukan seks yang intens, pasangan harus dalam kondisi sehat baik secara fisik atau mental. Kalau kondisi fisiknya mengalami gangguan, kemungkinan seks terhambat akan terganggu. Gangguan ini bisa muncul saat seks dilakukan atau setelah mendapatkan orgasme.

Kalau pasangan memiliki rasa capai atau kaku di bagian kepala belakang hingga leher, disarankan untuk tidak melakukan seks. Biasanya saat orgasme terjadi akan ada tekanan yang cukup kuat di leher. Kalau tidak tahan dengan rasa sakit ini, pria atau wanita bisa saja lemas dan pingsan.

  1. Sindrom PTOS

Sindrom PTOS adalah sindrom darah rendah yang cukup akut. Salah satu tanda dari sindrom ini adalah seringnya muncul rasa pusing setelah duduk dan mendadak berdiri. Saat tubuh mendekati orgasme, detak jantung biasanya akan menjadi cepat dan bisa memicu pingsan.

Kondisi ini bisa terjadi pada pria atau wanita. Jadi, kalau memiliki kondisi ini lebih baik melakukan seks dengan aman dan tidak memilih gaya seks tertentu yang berbahaya untuk tubuh.

  1. Aritmia

Mereka yang memiliki aritmia atau detak jantung yang tidak teratur juga bisa mengalami pingsan setelah seks. Biasanya kondisi ini terjadi karena detak jantung mendadak turun atau mendadak cepat. Kondisi ini memengaruhi jumlah oksigen yang disuplai ke paru dan otak.

Kalau detak jantung yang Anda miliki sering sekali tidak beraturan, ada baiknya tidak melakukan seks terlalu intens. Kalau sampai seks dilakukan dengan sangat keras, tubuh akan mudah lemas.

Cara mengatasi kondisi pingsan setelah seks

Pingsan yang terjadi setelah seks sebenarnya bisa dicegah oleh pasangan. Mereka hanya perlu melakukan hal-hal di bawah ini agar seks bisa berjalan dengan lancar can aman.

  • Mengetahui kondisi kesehatan sebelum melakukan seks. Paling tidak, jangan melakukan seks kalau sama-sama sakit atau salah satu ada yang tidak enak badan.
  • Kenali kondisi tubuh dengan baik. Kalau perlu periksa ke dokter terkait ada atau tidaknya gangguan tubuh khususnya aritmia atau PTOS yang terlah dijelaskan sebelumnya.
  • Ketahui kemampuan tubuh saat melakukan seks. Jangan berlebihan kalau tidak mampu.
  • Memilih posisi seks yang benar dan sesuai kebutuhan.

Kalau pasangan mendadak pingsan atau lemas, ada beberapa hal yang harus dilakukan:

  • Tidurkan pasangan dengan posisi yang benar dan usahakan memudahkan mereka untuk bernapas dengan baik.
  • Beri minyak angina di area dada dan hidung lalu tunggu hingga sadar.
  • Beri air minum agar tubuh tidak dehidrasi.
  • Kalau ada masalah serius segera hubungi dokter.

Pingsan setelah melakukan seks tidaklah wajar. Jadi, kalau Anda atau pasangan mengalaminya segera lekukan pemeriksaan ke dokter.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Selasa, 25 September 2018

5 Cara Memanjakan Wanita dengan Seks Oral Secara Profesional

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

memberikan-seks-oral-pada-wanita-doktersehat

DokterSehat.Com – Selama ini pria lebih sering menerima seks oral ketimbang wanita. Seks oral ini biasanya dilakukan saat foreplay saja atau hingga pria mendapatkan orgasme. Wanita yang sering memberikan seks oral pada pasangannya lama-lama menjadi profesional. Mereka akan tahu titik pada penis yang membuat pria bergairah hingga hal-hal yang tidak disukai.

Sedikit berbeda dengan wanita, pria yang jarang memberikan seks oral pada pasangannya sering ragu untuk memulainya. Seks oral yang diterima wanita sering ala kadarnya saja atau tidak nikmat sekali. Beberapa wanita bahkan merasakan sakit dan gairah seksnya mendadak anjlok.

Nah, agar seks oral yang Anda berikan pada pasangan bisa berjalan dengan lancar, simak beberapa cara di bawah ini.

  1. Lakukan dengan sabar dan kenali anatomi vagina

Lakukan dengan sabar dan jangan terburu-buru. Sebelum melakukan seks oral, pastikan untuk mencukur kumis dan juga jenggot. Kalau ada rambut yang baru tumbuh, kerok lagi hingga kuit halus. Kalau sampai rambut yang agak tajam mengenai vagina, rasa sakinya akan cukup besar dan mengganggu kenikmatan wanita.

Selanjutnya kenali dulu anatomi dari pasangan. Setiap wanita memiliki bentuk vagina yang berbeda-beda. Biasanya anatomi vagina yang sering diluputkan pria adalah area klitoris dan vagina, mereka hanya berfokus pada liang vagina padahal organ eksternal lainnya bisa memberikan kenikmatan yang besar.

  1. Tanya pasangan, tentang apa yang diinginkan

Pria mungkin sudah tahu harus melakukan apa. Meski jarang melakukannya, pria kerap melihat hal ini di video pornografi. Sebelum memberikan seks oral, ada baiknya untuk mengetahui dulu keinginan dari pasangan. Terkadang wanita memiliki fantasi seks sendiri khususnya yang berkaitan dengan seks oral.

Setelah mengetahui apa saja yang diinginkan oleh pasangan, ada baiknya Anda segera memulainya. Minta pendapat pasangan tentang apa yang dilakukan. Beberapa hal yang dilakukan pertama kali mungkin tidak akan langsung memberikan kesempurnaan, tapi kalau diulang berkali-kali akan memberikan pengalaman yang lebih baik.

  1. Dikombinasikan dengan tangan lebih baik

Saat melakukan seks oral, jangan hanya menggunakan lidah dan bibir saja. Gunakan juga jari untuk memberikan stimulasi yang lebih besar. Misal Anda sedang memberikan stimulasi pada bagian klitoris, jari tangan bisa digunakan untuk merangsang area labia, liang vagina, atau area perineum.

Dengan kombinasi ini wanita akan mendapatkan pengalaman seks oral yang lebih baik. Anda boleh menggunakan gigi untuk memberikan rangsangan tambahan. Namun, selalu perhatikan gigitan, jangan sampai membuat wanita merasakan sakit atau vagina jadi berdarah.

  1. Lakukan dengan antusias

Lakukan seks oral dengan antusias agar wanita merasakan kenikmatan dan tidak merasa bersalah. Beberapa pria ada yang tidak mau memberikan seks oral pada pasangan karena dianggap menjijikkan. Kalau Anda merasa tidak bisa melakukannya bisa menggunakan dental dam atau kondom yang digunting.

Dengan cara ini seks oral tetap bisa digunakan tanpa ada kontak langsung antara mulut dengan vagina.

  1. Sampai orgasme pun tidak masalah

Selama ini pria hanya tahu kalau wanita mendapatkan orgasme kalau melakukan seks vaginal. Padahal seks oral dengan stimulasi yang cukup intens bisa memberikan orgasme yang hebat. Jadi, saat memberikan seks oral, jangan khawatir kalau membuat wanita orgasme. Setelah orgasme pun seks tetap bisa dilakukan.

Jadi, berikan seks oral yang hebat hingga wanita siap secara seksual. Selanjutnya penetrasi akan berjalan lebih lancar dan berkesan.

Inilah beberapa cara melakukan seks oral yang bisa dilakukan oleh pria untuk memuaskan pasangannya. Semoga bermanfaat!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.